Kamis,
8 Maret 2012. Salah satu departemen yang ada dalam satu kesatuan BEM KM
Fakultas Geografi yakni departemen Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PSDM),
telah mengadakan acara diskusi yang ditujukan kepada seluruh anggota baru BEM
KM Fakultas Geografi 2012. Kegiatan tersebut diadakan di Auditorium B, Fakultas
Geografi, yang dimulai pada pukul 16.00 - 17.45 WIB. Diskusi tersebut
mengangkat tema tentang ke-BEM-an, alasan kenapa mengangkat tema tersebut lebih
dikarenakan diperlukannya kader – kader yang paham akan organisasi yang
dijadikan tempatnya berkontribusi dan belajar tentang organisasi secara nyata.
Hal itu memang terlihat sepele, namun sebenarnya hal tersebutlah yang bisa
dikatakan vital. Karena dengan lebih mengetahui tentang ke-BEM-an maka nantinya
para kader baru diharapkan dapat menjadi penggerak dalam BEM KM FGE.
Diskusi
kali ini mendatangkan seorang pembicara yang dapat dikatakan memumpuni dalam
masalah ke-BEM-an karena beliau juga seorang aktivis BEM, mas Iqbal, sapaan
akrabnya. Seorang aktivis yang mengampuh departemen Advokasi di BEM KM Fakultas
Kedokteran Hewan UGM. Banyak hal yang bisa diambil dalam diskusi kali ini,
salah satu yang menarik yakni tentang
makna arti pemuda dan aktivis. Menurut pandangan beliau pemuda memiliki makna
sosok manusia yang belum mempunyai beban hidup nyata dan masih mempunyai banyak
visi misi hidup yang akan dicapainya serta sosok yang kritis dalam berbagai hal
dan bidang. Sedangkan aktivis menurutnya lebih kepada sosok yang mampu mengampu
hal yang bukan bidangnya, sebagai contoh beliau adalah mahasiswa kedokteran
hewan yang sudah tentu akan selalu belajar berbagai hal tentang hewan dari
anatomi hingga morfologinya, namun dilain sisi beliau juga mampu mengampu
bidang advokasi dalam organisasinya yang hal tersebut tidak dipelajari, maka
beliau dapat disebut sebagai seorang aktivis. Predikat aktivis sendiri
diperoleh seseorang dari penilaian orang lain jadi bukan dirinyalah yang
mengaku dirinya seorang aktivis. Di akhir diskusi ini ditutup dengan sebuah
pesan yang sederhana tapi penuh kandungan makna didalamya. “ Jadilah seorang
penguasa atau pemimpin karena dengan hal itulah kau bisa membuat perubahan
kearah yang lebih baik, karena apabila hanya menjadi rakyat biasa maka kau tak
kan pernah membuat perubahan besar yang berarti”, ungkapnya dalam menutup
kegiatan diskusi tersebut.Kamis,
8 Maret 2012. Salah satu departemen yang ada dalam satu kesatuan BEM KM
Fakultas Geografi yakni departemen Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PSDM),
telah mengadakan acara diskusi yang ditujukan kepada seluruh anggota baru BEM
KM Fakultas Geografi 2012. Kegiatan tersebut diadakan di Auditorium B, Fakultas
Geografi, yang dimulai pada pukul 16.00 - 17.45 WIB. Diskusi tersebut
mengangkat tema tentang ke-BEM-an, alasan kenapa mengangkat tema tersebut lebih
dikarenakan diperlukannya kader – kader yang paham akan organisasi yang
dijadikan tempatnya berkontribusi dan belajar tentang organisasi secara nyata.
Hal itu memang terlihat sepele, namun sebenarnya hal tersebutlah yang bisa
dikatakan vital. Karena dengan lebih mengetahui tentang ke-BEM-an maka nantinya
para kader baru diharapkan dapat menjadi penggerak dalam BEM KM FGE.Diskusi kali ini mendatangkan seorang pembicara yang dapat dikatakan memumpuni dalam masalah ke-BEM-an karena beliau juga seorang aktivis BEM, mas Iqbal, sapaan akrabnya. Seorang aktivis yang mengampuh departemen Advokasi di BEM KM Fakultas Kedokteran Hewan UGM. Banyak hal yang bisa diambil dalam diskusi kali ini, salah satu yang menarik yakni tentang makna arti pemuda dan aktivis. Menurut pandangan beliau pemuda memiliki makna sosok manusia yang belum mempunyai beban hidup nyata dan masih mempunyai banyak visi misi hidup yang akan dicapainya serta sosok yang kritis dalam berbagai hal dan bidang. Sedangkan aktivis menurutnya lebih kepada sosok yang mampu mengampu hal yang bukan bidangnya, sebagai contoh beliau adalah mahasiswa kedokteran hewan yang sudah tentu akan selalu belajar berbagai hal tentang hewan dari anatomi hingga morfologinya, namun dilain sisi beliau juga mampu mengampu bidang advokasi dalam organisasinya yang hal tersebut tidak dipelajari, maka beliau dapat disebut sebagai seorang aktivis. Predikat aktivis sendiri diperoleh seseorang dari penilaian orang lain jadi bukan dirinyalah yang mengaku dirinya seorang aktivis. Di akhir diskusi ini ditutup dengan sebuah pesan yang sederhana tapi penuh kandungan makna didalamya. “ Jadilah seorang penguasa atau pemimpin karena dengan hal itulah kau bisa membuat perubahan kearah yang lebih baik, karena apabila hanya menjadi rakyat biasa maka kau tak kan pernah membuat perubahan besar yang berarti”, ungkapnya dalam menutup kegiatan diskusi tersebut.(Gilang)
0 komentar:
Posting Komentar