Kamis, 07 Juli 2011

SHARING WITH DEKANAT : Menguak Mutiara Keadilan di Kampus Kerakyatan

YOGYAKARTA-BEM-KM Fakultas Geografi kembali mengadakan kegiatan yang mewadahipemikiran kritis mahasiswa dalam menanggapi berbagai problematika dunia kampus. Sharing With Dekanat, merupakan program yang ditelurkan oleh BEM-KM FGE dan kini rutin diselenggarakan setiap 6 bulan sekali. Dalam acara tersebut, Dekan beserta jajarannya, dosen dan mahasiswa duduk bersama untuk memaparkan masalah-masalah kampus mulai dari sisi akademik, pelayanan, keamanan, fasilitas, dan misi untuk menjadikan fakultas geografi sebagai enviromentally friendly campus yang mana nantinya forum tersebut diharapkan dapat menghasilkan solusi yang aplikatif dalam pelaksanaannya.

Ketua BEM Fakultas Geografi, M. Izzudin sebagai representasi mahasiswa mendapat kesempatan pertama dalam memaparkan permasalahan di Fakultas Geografi dari sudut pandang mahasiswa. Enviromentally friendly campusatau yang lebih dikenal dengan singkatannya efc, menjadi kritikan keras pihak mahasiswa. Hal itu terkait dengan tidak berjalannya program efc di lingkungan kampus Geografi. “Beberapa dosen masih merokok di lingkungan kampus, tak pelak mahasiswa pun mengikutinya. Tentu semua itu jauh dari background efc”. Dekan Fakultas Geografi, Prof. Dr. H. Suratman, M.Sc. dalam kesempatan yang sama langsung menjawab, “efc merupakan bagian dari pembentukan karakter civitas akademika fakultas geografi, namun semua memelurkan proses, dan itu tugas kita bersama.”. Tak hanya mengenai efc, masalah keamanan kaitannya dengan penerapan KIK juga menjadi sorotan utama dalam acara yang berlangsung sekitar 2 jam itu. KIK dianggap bukan menjadi solusi di kampus Gadjah Mada, khususnya Fakultas Geografi. “Masih ada mahasiswa geografi yang kehilangan motor bahkan ketika KIK sudah diterapkan, begitu juga di fakultas lain” tukas Izzudin. Memang penerapan KIK jauh dari harapan yang dirancang pihak universitas selaku penaruh kebijakan tersebut. Petugas jaga sama sekali tidak memeriksa KIK di pintu-pintu keluar utama, hanya dengan mengatakan memiliki KIK mahasiswa bisa keluar dengan mudah dari lingkungan kampus. Kelemahan tersebut tentu menjadi buah manis bagi pihak tertentu untuk melakukan aksi kejahatan di lingkungan kampus.

Mahasiswa Fakultas Geografi benar-benar antusias dalam menyampaikan pendapatnya mengenai permasalahan yang butuh penanganan segera demi kebaikan bersama. Sungguh ironi ketika pihak fakultas menjawab berbagai keluhan dan pertanyaan mahasiswa seadanya, tanpa mengenai sasaran permasalahan yang sebenarnya. “masalah-masalah yang sudah kita paparin tadi belum bisa dijawab secara tuntas oleh dekanat, semoga mungkin karena waktunya saja yang terbatas bukan karena takut atau lainnya.” Tukas seorang mahasiswa seusai acara tersebut. Padahal dengan diselenggarakannya Sharing With Dekanat, diharapkan permasalahan-permasalahan kampus khususnya di Fakultas Geografi dapat terjawab secara menyeluruh dan menghasilkan opsi-opsi penanganannya.

Secretary Comittee Sharing With Dekanat kali ini, M. Zain, yang ditemui setelah acara berjanji akan membuat program lanjutan untuk menampung seluruh aspirasi mahasiswa fakultas geografi terkait dengan kritik, saran, maupun keluhan tentang kampus geografi melalui pembuatan kotak aspirasi yang akan diteruskan ke pihak dekanat oleh pihak BEM FGE. Dengan begitu seluruh aspirasi dapat tertampung dan disuarakan kepada pihak dekanat. Begitu pula pihak dekanat diharapkan dapat menjawab dan lebih transparan terhadap berbagai isu dan kebijakan yang ada. Sehingga akan terjadi sinergitas positf antara pihak dekanat dan mahasiswa untuk membuat Fakultas Geografi yang lebih baik ke depannya. [ari]


by Bem Km Fge on Thursday, June 30, 2011 at 11:41am

1 komentar:

Anonim mengatakan...

halo...brow!!
saya jg mahasiswa yg peduli dgn kegiatan2 sprti ini. apalgi soal pelayanan akademik.

saya blh minta data2 mengenai kegiatan mulai dari persiapannya sampai pelaksanaannya.

kalau kamu bisa bantu trima kasih!!

hidup mahasiswa!!!!!

Posting Komentar

 
Designed by: bang uud and aziz anak kos