Pertanyaan pertama adalah bagaimana fungsi horizontal antara BEM, UKM, HMJ dilihat dari bagan forkom yang sejajar? Menurut Muhammad Zain Wicaksono, posisi struktural antara BEM, UKM, dan HMJ itu sejajar dan forkom berada di atasnya. Fungsi forkom adalah sebagai forum komunikasi yang mengayomi dan mensinergiskan antara BEM, UKM, dan HMJ. Anggit Adi Wijaya sepakat dengan apa yang dikatakan Muhammad Zain Wicakson. Kemudian Anggit Adi Wijaya menambahkan bahwa secara struktural BEM sejajar dengan UKM dan HMJ, tetapi secara fungsional BEM memiliki tanggung jawab yang lebih besar, yaitu memiliki tanggung jawab untuk mengayomi seluruh mahasiswa yang ada di fakultas geografi dan mengawal kebijakan-kebijakan yang ada di kampus. Kemudian Ribut Lupiyanto menanggapi dengan menanyakan mekanisme dan fungsional dari forkom. Diskusi ini terus berlanjut hingga Muhammad Izzudin menjelaskan efektifitas forkom sejauh ini.
Selanjutnya pertanyaan kedua adalah bagaimana pendapat anda jika ada pertanyaan bahwa BEM kedudukannya lebih tinggi dari UKM dan HMJ yang lain dan bagaimana cara anda agar dapat mengayomi, membantu UKM dan HMJ lain? Anggit Adi Wijaya menanggapi dengan singkat padat dan jelas yaitu tidak sepakat. Setelah beberapa kali Novita Anggraeni mempersilahkan penonton untuk bertanya, akhirnya Ifan mahasiswa prodi pembangunan wilayah angkatan 2011 memberikan pernyataan bahwa kurangnya koordinatif sebagai contoh terkadang ada jadwal BEM, UKM, dan HMJ yang bentrok dalam satu jadwal. Kemudian kedua Calon Ketua BEM tersebut menanggapi pernyataan tersebut. Pada saat Ifan menanyakan bukti nyatanya, mereka yang keduanya berasal dari departement advokasi telah mengawal beasiswa bidik misi dengan fakultas-fakultas lain. Setelah itu Novita Anggraeni mempersilahkan Bapak Dr. Luthfi Muta’ali, M.T. untuk menanggapi. Beliau berkata bahwa dalam 3 periode ini, dua kandidat yang terakhir ini luar biasa.
Acara langsung menarik ketika Bapak Dr. Luthfi Muta’ali, M.T. menanyakan seputar 3 hal yaitu kebiasaan titip absen, merokok di kampus, dan etika dengan dosen, karyawan, maupun sesama mahasiswa. Muhammad Zain Wicaksono menanggapi bahwa titip absen disebabkan oleh karena adanya kesempatan. Solusinya adalah dosen mengabsen satu persatu atau memberikan tugas. Kemudian solusi merokok di kampus adalah membangun spot-spot atau tempat-tempat khusus untuk merokok. Sedangkan menurut Anggit Adi Wijaya, solusi yang tepat adalah perbaikan dari diri sendiri. Dari gagasan inovatif Anggit Adi Wijaya disebutkan Kantin Anti Korupsi untuk membangun kejujuran yang ada di Fakultas Geografi. Novita Anggreini mengingatkan bahwa masih ada satu hari lagi untuk kampanye. Acara Debat Calon Ketua BEM 2012 di akhiri oleh evaluasi dari Badan Pengawas Pemira. [dyah]
0 komentar:
Posting Komentar